Minggu, 09 April 2017

First Impression

Perpisahan dengan teman-teman lamamu akan mengantarkan kamu menuju pertemuan dengan teman-teman barumu dengan segala ilmu dan pengalaman baru, tanpa melupakan kenangan dan pengalaman dengan teman-teman lama mu.

Akhirnya saya bisa menyentuh blog setelah sekian lama. Kali ini saya membuat tulisan dalam rangka memenuhi janji saya kepada salah satu teman saya dari Makassar. Siapa orangnya? nanti akan dijelaskan di paragraf inti.

Tulisan ini berisikan kesan dan pesan saya bertemu teman-teman baru dari luar Jakarta.
Alhamdulillah diberi kesempatan untuk bergabung di Departemen Audit sebuah perusahaan swasta retail dan pembiayaan. Disini jobdesknya seputar internal audit. Bagi yang masih belum mengerti apa itu internal audit, silahkan searching shob! :p

Pertama kali bergabung di Departemen Audit tanggal 13 Maret 2017. Di tanggal 20-22 Maret 2017, saya mengikuti training yang diadakan untuk mempersiapkan auditor baru sebagai bekal mengaudit ke kantor-kantor cabang.
Disini gak hanya saya, tapi ada tujuh orang lagi yang mengikuti training ini. Dua orang (termasuk saya) berasal dari DKI Jakarta, tiga orang dari Makassar, dan tiga orang lainnya dari Jawa Timur. Jumlah kami ada delapan orang.

Nah karena ini request teman saya agar saya menuliskan kesan dan pesan bertemu teman-teman baru selama tiga hari training, maka kali ini saya akan tuliskan kesan pertama dan pesan bertemu partners baru dari berbagai daerah.

Siapa aja sih? let's check this out!

1. Inna
Inna dari Makassar, tapi asli Jeneponto (kalo ndak salah). Pertama ketemu Inna, kesan pertamanya sih kalem. tapi ternyata enggak :(. Selama training Inna paling sering ngantuk (ah padahal saya juga selalu ngantuk saat training wkwk). Hampir pernah tertidur. Tapi Inna baik, kalo ngobrol sama Inna jadi sedikit suka ikut-ikutan logat Makassar haha. Cuma Inna yang belajar sebelum post test saat training (yang lain mungkin juga belajar tapi gak keliatan, cuma saya aja yang gak belajar haha).
Sukses selau na. Siapin aku kamar yaa kalo aku berkunjung ke Makassar :p

2. Nina
Nina dari Madura. Saat pertama kali kenalan sama Nina, kesannya dia itu judes dan suka mengeksklusifkan diri. Haha tapi saya salah bangeetttt [maaf yaa Nina penilaianku terhadap orang yang baru dikenal emang subjektif bangeett :( ], ternyata Nina mau ngebaur sama siapa aja dan baik. Selain itu Nina juga cukup terbuka. Nina emang paling enak buat diceng2in sama abang *****H (gak perlu aku sebutin dengan frontal kan? wgwgwg :p), semoga jodoh yaa sama doi!! :p. Sebenernya masih suka kepo sama si Nina ini, karena dia suka bgt telponan. lagi jalan pun masih telponan. Telponan sama siapasih nin? 
By the way, siapin aku penginapan yaa kalo aku berkunjung ke Madura. Sukses selalu untukmu.

3. Disty
Coba tebak, dia cewek apa cowok? kalo kamu jawab cewek pasti salah. karena dia cowok, tapi namanya kayak cewek. Dia dari cabang Surabaya, tapi asalnya dari Bontang, Kalimantan. Disty punya mata dan tatapan yang tajam. Pokoknya tatapannya minta ngajak ribut banget :p
Kalo saya boleh menilai, orang ini usil dan suka ngusilin orang. Ternyata Disty suka lagu-lagunya Fiersa Besari (yeay ada temennya :p). Semangat dan sukses yaa kerjanya buat halalin di dia (katanya mah gitu, gaperlu saya ceritain juga kan disini? wekkzz :p). Kurang-kurangin mas bro ngerokoknya :p

4. Firman
Sejujurnya saya awalnya bingung sih kenapa orang ini dipanggil Battang. Ternyata Battang itu dalam bahasa Makassar artinya perut. Perutnya besar makanya dipanggil Battang wkwk, peace bro :v. Entah, saya ngeliat Battang kayak laki-laki bandel, ternyata gak bandel sih, cuma kesan dari luarnya aja kayak anak bandel :( (maafkan saya battang, kamu yang suruh saya jujur kan? :p). Orang ini lebih cocok dipanggil Battang daripada Firman, lebih bagus bro haha. Saya gak ngerti kalo Battang udah ngobrol sama Inna, pake bahasa Makassar teru. Hanya Tuhan dan mereka berdua yang tau maksud pembicaraan mereka huft. Kurang-kurangin ngerokoknya yaa bro. Mudah-mudahan gak kelamaan jomblo (eh apa sebenenernya kamu gak jomblo? haha)
Btw orang ini yang request ke saya buat dibikinin postingan ini :/
nih yaa lunas utang saya ke kamu huft.

5. Bondan
Doi laki-laki medok dari Jawa Timur, kalo gak salah dari Sidoarjo (eh bener gak sih? saya lupa-lupa inget). Inget banget waktu post-test saat traning dengan polosnya Bondan buka catetan haha. Mungkin karena emang gak tau apa polos, bon? :D
Kesan pertama kali ketemu Bondan, sepertinya Bondan ini baik dan pinter. Yang jelas tidak sepinter saya ya, saya mah apa :')
Tapi Bondan ini agak kalem dibanding yang lainnya, mungkin karena orang Jawa (eh apa hubungannya? hihi) Tetaplah jadi kalem, jangan kayak Battang atau Disty :( haha
Semoga sukses terus dalam pekerjaannya bro, semangat jadi auditor kece :D

6. Tiger
Namanya unik. Doi asalnya dari Makassar tapi sebenernya doi orang Kalimantan (bener gak ger?). Kesannya ketemu doi, kayaknya anak ini pinter banget. Baik dan gak terlalu banyak omong, sepertinya kalem. (ini masih penilaian subjektif saya sih hueheh). Doi paling banyak nanya saat training kemarin (beda kalo udah expert :/) haha. Beda sama saya yang ngantuk parah saat training (lah jadi curhat)
Semoga pekerjaan kali ini sesuai sama passion nya yaa dan sukses selalu sebagai auditor kece :D

7. Ridho
Nah ini yang terakhir, lelaki betawi garis keras ini teman pertama yang saya kenal di audit. Saya kira mah kalem orangnya, eh ternyata.... koplak sangat :/
Kaget juga sih pertama kali chat sama orang ini, gaya bahasanya betawi banget. Logatnya juga sama kayak bahasa di chatnya, makanya saya bilang Betawi garis keras.
Kesan ketemu Ridho, dia ini orangnya santai agak pemales. Sebenernya gak pemales. Dia cuma males belajar teori (ini terlihat saat training), tapi dia lebih excited untuk belajar langsung ke lapangan.
Sukses yaa partner, moga gak bosen jadi auditor dan gak bosen turun cabang bareng gue :D

Semoga ketemu lagi di lain kesempatan yaa Auditor Kece, sukses dimanapun kalian berada. Semoga bisa selalu survive dimanapun dan kapanpun.

Maaf kalo banyak salah-salah kata yaa. Ini cuma penilaian subjektif saya aja :')

see yaaaa!!!










Minggu, 11 September 2016

Indifferent


Tuhan memang memberikan dua telinga. Tuhan juga memberikan dua tangan. Jikalau kau ingin menutup telingamu karena kau tak tahan dengan semua perkataan negatif diluar sana, bolehlah kau menutup kedua telingamu dengan kedua tanganmu. 

Cuek memang perlu

Ada kalanya cuek memang perlu. Seseorang memang memiliki dunianya sendiri, maka dari itu ia seringkali bersikap cuek

Ada kalanya cuek memang dibutuhkan, bila kau memang tidak ingin tahu apa yang orang lain katakan.

Ada kalanya cuek memang menyenangkan, bila kau memang ingin meredam rasa sakitmu.

Ada kalanya cuek itu penting, bila kau memang ingin menghilangkan rasa kecewamu pada orang lain.


Tapi...
tak selamanya cuek itu baik. 

Bilamana ada orang yang ingin selalu tahu kabar baikmu, namun tak kau hiraukan. 

Bilamana ada orang yang peduli padamu, namun kau diam saja dan pura-pura buta.

Bilamana ada orang yang sebenarnya memanggilmu, namun kau selalu pura-pura tuli.

Bilamana ada orang yang selalu menunggu kedatanganmu, namun kau pura-pura tidak tahu.

--------------------------------------------------------------------------------------------------------

Janganlah menyesal bila orang yang begitu lama menunggumu, pergi begitu saja. 

Bisa saja selama ini ia hanya menahan kepura-puraan pada dirinya, pura-pura  semua terjadi baik-baik saja. 

Bisa saja selama ini dia hanya meminum pil hitam kekecewaan yang ada pada sebuah pengharapannya yang besar padamu.

Sepertinya, kamu memang harus belajar menghargai seseorang.

Jumat, 09 September 2016

Bitter


"Aku sudah pernah merasakan semua kepahitan dalam hidup dan yang paling pahit ialah berharap kepada manusia." (Ali bin Abi Thalib)
Ketika kita merasa ngantuk, kita akan cenderung memilih kopi ketimbang sirup untuk menahan rasa kantuk. Kita tahu bahwa konsekuensi meminum kopi itu akan merasakan pahit. Dibalik kepahitannya, tentu saja berkhasiat menahan kantuk. 

Sesuatu yang berlebihan tidaklah baik, begitu juga berlebihan dalam meminum kopi. Hanya orang kuat yang cenderung tidak merasakan efek dari mengkonsumsi kopi berlebihan. Bagi yang tidak kuat menahannya, mungkin akan terkena efek maag dan mual-mual. 

Bila saja kita meminum sirup saat mengantuk, tentu tidak akan berefek apapun, rasa kantuk tak akan kunjung hilang. Namun, kita tidak akan merasakan konsekuensi dari rasa pahit, karena seperti kita tahu bahwa sirup itu rasanya manis.

Semua pilihan ada konsekuensinya. 

Hidup punya banyak pilihan. 

Jikalau memilihmu seperti memilih untuk meminum kopi, maka aku akan tidak kecewa karena aku bisa menahan kantukku, meskipun pahit. Aku akan mengkonsumsinya dalam batas yang wajar. Bilamana aku mengkonsumsinya diluar batas yang wajar, tentu aku akan tetap merasakan kecewa karena sakitnya lambung ini.

Jikalau memilihmu seperti memilih untuk meminum sirup, maka tentunya aku akan tetap mengantuk, namun di satu sisi aku merasakan rasa manisnya. Namun tetap saja aku kecewa, karena rasa kantukku tak kunjung hilang

---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Ketahuilah, rasa pahit tak selamanya mengecewakan, selama masih dalam batas yang wajar


Tetapi ku rasa, memilihmu itu bagaikan memilih sirup, manis namun mengecewakan


Kamis, 01 September 2016

Kepercayaan







Kepercayaan layaknya piring, jika sudah pecah maka tidak akan kembali ke bentuk sempurna seperti semula, walaupun beling-belingnya direkatkan kembali.

Kepercayaan layaknya jarum. jika ia diberikan kepada seorang penjahit, maka akan digunakan dengan sebaik-baiknya untuk menutup lubang dan robekan. Namun, bila jarum diberikan kepada seorang yang tidak berakal, bukan tidak mungkin jarum itu digunakan untuk menyakiti dirinya atau orang lain.

Kepercayaan itu seperti karung berisi tumpukan besi. Hanya orang yang kuatlah yang dapat memikulnya. Bila diberikan kepada orang yang lemah, bukan tidak mungkin karung tersebut jatuh dan tumpukan besi akhirnya berserakan.



Kamu pernah memberi kepercayaan pada seseorang? berilah kepada seseorang yang sekiranya kuat memikulnya

Bila kau berikan pada orang yang tidak kuat menggenggamnya, maka bersiaplah karena kepercayaan itu akhirnya jatuh dari genggamannya dan berceceran, lalu tersapu angin dan bertebangan. 
Kemudian yang tersisa pada akhirnya adalah kehampaan dan hatimu mungkin akan ikut rapuh bersamaan dengan hancurnya kepercayaan.

Maka dari itu, kepercayaan itu mahal. Perlu orang yang benar-benar serius untuk bisa menggenggamnya. 

Karena memang kepercayaan tidak sebercanda bermain layang-layang. yang bisa ditarik ulur. lepas dan dibiarkan.

Karena kepercayaan memang sesuatu yang serius untuk digenggam dan dijalankan.

Lalu apakah kamu orang kepercayaan yang aku cari? semoga saja :)




















Minggu, 28 Agustus 2016

SENJA



Ku amati senja dengan seksama.
Seakan senja hanya berjarak beberapa meter saja dari pelupuk mataku.

Ngomong-ngomong senja, aku suka senja.
Aku memang menyukai senja, tetapi aku tak ingin jadi senja di sore hari.
Senja sore memang indah, tapi keindahannya akan datang sementara
Lalu hilang begitu saja ditelan pekatnya langit malam

Kalau aku...
aku hanya ingin jadi seseorang yang membuat indah hari mu setiap saat dan setiap hari
meski aku tau tidak ada keindahan yang abadi.
semuanya akan dimakan waktu. waktu saat-saat kita kembali padaNya

Tetapi izinkan aku menjadi senja mu setiap saat, senja yang tidak datang hanya di kala sore saja
semoga Tuhan meridhoi

Hallo Tuan,
apakah kamu suka senja?


Kamis, 30 Juni 2016

Bila Ramadhan Bisa Bicara




Sudah memasuki fase akhir Ramadhan, orang-orang berbondong datangi masjid demi jalani kekhusyukan detik-detik terakhir ditinggal pergi

Sungguh, hanya hati orang-orang yang beriman yang sedih ketika Ramadhan akan pergi.
Lalu, apakah kita termasuk orng-orang yang sedih karena Ramadhan akan pergi atau bahkan kita pura-pura sedih? atau lebih mirisnya lagi, apakah kita sebenarnya hanya pura-pura rindu Ramadhan?

Jangan-jangan kita berbohong pada diri sendiri. Kita ingin sekali bertemu Ramadhan, namun kita tidak maksimal dalam menjalaninya. Jangan-jangan kita hanya berpura-pura rindu Ramadhan, rindu akan euforianya saja tanpa memperhatikan kualitas ibadah.

Lalu apakah kita rela, ketika Ramadhan pergi, amalan kita compang-camping?

Bila Ramadhan bisa bicara, ia akan berikan pesan-pesannya untuk kita, yang mungkin berpura-pura rindu padanya

"Hai orang-orang beriman, ku kan beri tujuh pesan kepada kalian selepas aku akan pergi"

Pesan Pertama:
Allah yang kalian sembah di bulan Ramadhan, sama dengan Allah yang kalian sembah selain bulan Ramadhan, Jangan hanya datangi Allah di bulan Ramadhan saja

Pesan Kedua:
Bila aku sudah pergi, jangan lupa kerjakan puasa sunnah. Kalian sudah aku latih 30 hari berpuasa

Pesan Ketiga:
Bila aku sudah pergi, jangan jadikan Al-Qur'an berdebu. Qur'an yang berdebu dan hanya dipajang tidak akan menyelamatkan kalian di akhirat

Pesan Keempat:
Kalau aku pergi, jangan tinggalkan shalat malam. Karena kalian sudan dilatih shalat malam selama Ramadhan

Pesan Kelima:
Jika aku pergi, jangan lupakan amalan-amalan yang kalian tanam saat Ramadhan untuk disiram kembali. Jangan hanya dibiarkan saja.

Pesan Keenam:
Untuk para wanita. Jika aku pergi, jangan dicopot lagi jilbabnya bila hati kalian sudah mantap.

Pesan Ketujuh:
Setelah aku pergi, maka janganlah kamu bersantai-santai. Jangan merasa amalanmu diterima begitu saja.

Semoga kita bukan termasuk orang-orang yang berpura-pura rindu Ramadhan.


Sumber:
Resume Kajian I'tikaf Al-Mu'minun di Malam ke-25

(sebagai introspeksi diri sendiri)

Selasa, 28 Juni 2016

Konsekuensi

Konsekuensi dari mencintai adalah melepaskan.
Konsekuensi dari melepaskan adalah menunggu.
Konsekuensi dari menunggu adalah menanti penuh ketidakjelasan.

apa? ketidakjelasan?
iya, karena itulah hanya orang-orang yang sabar yang mampu menanti dalam ketidakjelasan dan ketidakpastian.

orang yang menunggu, banyak panjatkan doa, bila kelak apa yang dilepaskan akan kembali.

ada sebagian mereka yang terjebak ilusi perasaan mereka sendri, karena hati mereka penuh pengharapan yang tinggi.

ada sebagian mereka yang pasrah, sepasrah-pasrahnya melepaskan seluruh harapan dan perasaan terhadap Sang Pembolak-Balik Hati.
orang-orang yang seperti ini tak brarti tidak penuh harap. Ada secercah harapan di hatinya. Perasaan yang membucah.
Tapi mereka sadari, perasaan hanyalah perasaan, yang kemudian di salurkan di sepertiga malam. 
mereka salurkan diatas sajadah yang nantinya akan menguap ke langit dan tercatat disana.

benar kata orang bijak, doa yang terlantun dari dalam hati akan tercatat selamanya di langit.

Perasaan rindu, perasaan... ah entahlah. aku tak berani katakan itu perasaan cinta dan sayang, karena sejatinya perasaan cinta yang hakiki hanya ada pada ikatan halal.

Melepaskan, menunggu, menanti dengan penuh ketidakjelasan. Bila itu konsekuensinya, maka Allah akan berikan yang terbaik.